Pusat Peragaan Iptek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) telah meluncurkan wahana berbasis robotik yang menampilkan robot-robot canggih. Sejumlah robot jenis Humanoid dan Bioloid yang dapat bergerak dan berinteraksi seperti halnya manusia ikut dipamerkan di wahana ini.
Salah satu yang menarik adalah robot jenis Humanoid bernama Naomi. Robot ini mampu bergerak, berbicara dalam bahasa manusia.
"Robot ini dilengkapi dengan keseimbangan dan bisa meniru gerakan manusia," kata Ihsan Surur, staf Pengembangan Peragaan PP Iptek, di sela-sela pameran wahana robotik di PP Iptek TMII, Jakarta, Selasa, 31 Januari 2012.
Saat didemokan, Naomi yang merupakan buatan perusahaan Perancis, Aldebaran, mampu menirukan beberapa gerakan duduk, berdiri, hingga pencak silat. Tak hanya itu, Naomi bahkan bisa berbicara dalam bahasa Indonesia karena sudah dikustomisasi, setelah sebelumnya robot ini hanya bicara dalam bahasa Inggris dan Perancis.
Setelah beberapa kali bergerak, robot ini berbicara singkat, "Capek deh". "Ini sudah kita program dengan sembilan perintah suara. Suara juga harus sepi," ujar Ihsan. Semua komponen dari robot ini masih dari luar, pihak PP Iptek hanya mengisi software-nya saja.
Robot ini juga mampu mendeteksi rintangan dan merespon perintah suara. Misalnya, saat terjadi petir ia akan bereaksi layaknya manusia.
"Ada sensor ultrasonik di bagian mata dan dada, telinganya untuk sensor suara," tutur Ihsan. Robot Naomi ini sementara hanya dapat bereaksi selama dua menit.
Kehadiran robot ini sebagai media edukasi kepada masyarakat soal teknologi dan akan dipelajari untuk kebutuhan pengetahuan robotik di Indonesia.
Ihsan mengakui bahwa sebenarnya Indonesia juga mampu membuat robot sejenis Naomi. Hanya saja butuh dukungan penuh dari pemerintah. Untuk itu, PP Iptek membangun wahana yang berbasis robotik untuk mempelajari dan membuat robot dari anak bangsa.
"Kita mampu. Anak SMK saja bisa buat mobil. Yang beda dari robot luar cuma ada sisi kecerdasan robot yang berbeda," jelasnya.
Selain Naomi, ada robot lain. Seperti robot Bioloid Robo yang dapat bermain bola dan menari, robot Si Pemburu Api yang dapat mencari keberadaan lampu api yang menyala dan mematikannya, serta Robot Asuro, robot anjing yang dapat berinteraksi dengan manusia dan lingkungan sekitarnya
Saat didemokan, Naomi yang merupakan buatan perusahaan Perancis, Aldebaran, mampu menirukan beberapa gerakan duduk, berdiri, hingga pencak silat. Tak hanya itu, Naomi bahkan bisa berbicara dalam bahasa Indonesia karena sudah dikustomisasi, setelah sebelumnya robot ini hanya bicara dalam bahasa Inggris dan Perancis.
Setelah beberapa kali bergerak, robot ini berbicara singkat, "Capek deh". "Ini sudah kita program dengan sembilan perintah suara. Suara juga harus sepi," ujar Ihsan. Semua komponen dari robot ini masih dari luar, pihak PP Iptek hanya mengisi software-nya saja.
Robot ini juga mampu mendeteksi rintangan dan merespon perintah suara. Misalnya, saat terjadi petir ia akan bereaksi layaknya manusia.
"Ada sensor ultrasonik di bagian mata dan dada, telinganya untuk sensor suara," tutur Ihsan. Robot Naomi ini sementara hanya dapat bereaksi selama dua menit.
Kehadiran robot ini sebagai media edukasi kepada masyarakat soal teknologi dan akan dipelajari untuk kebutuhan pengetahuan robotik di Indonesia.
Ihsan mengakui bahwa sebenarnya Indonesia juga mampu membuat robot sejenis Naomi. Hanya saja butuh dukungan penuh dari pemerintah. Untuk itu, PP Iptek membangun wahana yang berbasis robotik untuk mempelajari dan membuat robot dari anak bangsa.
"Kita mampu. Anak SMK saja bisa buat mobil. Yang beda dari robot luar cuma ada sisi kecerdasan robot yang berbeda," jelasnya.
Selain Naomi, ada robot lain. Seperti robot Bioloid Robo yang dapat bermain bola dan menari, robot Si Pemburu Api yang dapat mencari keberadaan lampu api yang menyala dan mematikannya, serta Robot Asuro, robot anjing yang dapat berinteraksi dengan manusia dan lingkungan sekitarnya
0 komentar:
Posting Komentar